Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan inspeksi dadakan (sidak) layanan Bea dan Cukai di Bandara Soekarno – Hatta, Minggu malam (16/4/2023).
Sidak dilakukan bertepatan ketika Sri Mulyani tiba di Jakarta, selepas menghadiri IMF World Bank Meeting di Amerika Serikat. Hal ini diungkapkan oleh Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo dalam unggahan di Twitter.
“Saya baru saja menjemput Ibu Sri Mulyani di Bandara Soetta, usai menghadiri IMF World Bank Meeting. Bu Menkeu memilih jalur bersama penumpang lain utk memastikan layanan Bea Cukai baik dan lancar. Semua tahapan dicek satu demi satu,” papar Yustinus, dikutip Senin (17/4/2023).
Tampak dalam unggahan foto, Sri Mulyani melihat langsung pelayanan Bea Cukai di bandara bersama Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio N. Kacaribu. Sri Mulyani menyempatkan diri berbincang-bincang dengan para pekerja migran yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta.
“Alhamdulilah testimoni para pekerja migran yang pulang dari Arab Saudi, Kuwait, Korea, dan Jepang – semua dilayani dengan baik. Terima kasih untuk dukungan dan kerja sama seluruh pihak,” tulis Yustinus.
“Kepada Bu Narti, Mas Agus, Mbak Puput dan yang lain, Bu Menkeu menitip salam buat keluarga di rumah disertai ucapan selamat menyambut Lebaran,” tambahnya.
Bea Cukai sendiri dalam beberapa bulan menjadi sorotan setelah merebaknya skandal emas Rp 189 triliun dan sikap kasar pegawainya di media sosial yang mengatai netizen ‘babu’.
Dalam pelayanan di bandara, Sri Mulyani pun pernah berpesan agar pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai tak lagi asal mengacak-acak koper masyarakat setibanya di bandara di Indonesia.
Pemeriksaan barang bawaan masyarakat yang baru datang dari luar negeri harus berdasarkan sistem manajemen risiko atau risk management, bukan asal bongkar koper.
“Harus juga beri pelayan yang berbasis risk management. Jangan semua orang kemudian diaduk-aduk barangnya terus membuat orang marah,” tegas Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Gedung Parlemen, beberapa waktu lalu.